29 Maret 2013

TUGAS FOOD SANITATION


1.      How do infections, intoxications, and toxin - mediated infections cause foodborne illness ?
Foodborne illness adalah penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar. Foodborne illness disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme atau mikroba patogen yang mengkontaminasi makanan. Selain itu, zat kimia beracun, atau zat berbahaya lain dapat menyebabkan foodborne illness jika zat-zat tersebut terdapat dalam makanan. Makanan yang berasal baik dari hewan maupun tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa mikroorganisme penyebab penyakit pada Manusia. Foodborne illness adalah suatu penyakit yang merupakan hasil dari pencernaan dan penyerapan makanan yang mengandung mikroba oleh tubuh manusia.
Foodborne illness dibagi menjadi 3 kelas yaitu :
Ø  Infection
Disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung mikroorganisme yang mengandung penyakit.
Ø  Intoxiation
Disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat kimia berbahaya atau racun yang di produksi oleh bakteri atau sumber lainya.
Ø  Toxin-mediated infection
Disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung mikroorganisme berbahaya yang mereproduksi toxin (racun) ketika didalam saluran cerna manusia
Gejala foodborne illness yang umumnya terlihat adalah perut mual diikuti muntah - muntah, diare, demam, kejang - kejang dan lain - lain. Foodborne illness memiliki onset time yang berbeda berdasarkan umur, kesehatan tubuh, berat badan, dan jumlah kontaminan yang terkandung dalam makanan atau minuman. Onset time adalah berapa lama waktu yang diperlukan sebelum menunjukkan gejala awal, mulai dari pada seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi (McSwane et. al. 2004, p.23).
2.      What four groups of people tend to be most susceptible to foodborne illness ?
Ø  anak kecil,
Ø  orang lansia,
Ø  orang yang sistem ketahanannya tertekan(imun rendah) ,seperti terkena HIV/AIDS, Kanker, diabetes atau orang yang sedang dalam masa pengobatan tertentu
Ø  wanita hamil dan menyusui (McSwane et. al. 2004, p.7).
3.      What are the three classes of foodborne hazards? Give an example of each class ?
3 kelas dalam Foodborne yaitu
1.      Biological hazards
Adalah bahaya yang timbul karena terdapatnya mikroorganisme pada makanan. Mikroorganisme tersebut meliputi bakteri, virus, parasit, dan jamur.
Contoh : banyak ditemukan di daging mentah, sayuran dan buah-buahan yang mentah.
2.      Chemical hazards
Terdapatnya zat beracun yang timbul secara natural di tambahkan pada makanan dan zat tersebut meliputi bahan kimia.
Contoh : bahan pertanian seperti pestisida dan pupuk, cairan pembersih, logam berat (timah dan merkuri) dan bahan tambahan makanan (MSG)
3.      Physical hazards
Terdapatnya benda asing didalam makanan baik lunak maupun keras, yang dapat menyebabkan sakiy atau luka.
Contoh : pecahan kaca atau gelas, perhiasan, rambut, batu, dan Serat kayu tusuk gigi pada sandwich.
4.      What are potentially hazardous foods (time - temperature control for safety foods)? What characteristics cause these foods to be frequently associated with foodborne disease outbreaks? And what is the temperature danger zone, and why is it important to food safety?
Makanan yang berpotensi bahaya adalah semua makanan yang berprotein tinggi, berkadar air tinggi, biasanya netral atau sedikit asam (acid rendah) dan lembab. Setiap pekerja jasa makanan harus menggunakan waktu-kontrol suhu untuk keselamatan (TCS) saat menangani makanan berpotensi berbahaya. Intinya adalah bahwa makanan yang berpotensi berbahaya harus disimpan panas atau dingin untuk meminimalkan pertumbuhan bakteri. Makanan berpotensi berbahaya dapat mendukung pertumbuhan bakteri patogen.
Karakteristik Makanan yang berpotensi bahaya:
-          apabila ditinggalkan di ruangan yang hangat
-          apabila dipanaskan perlahan-lahan
-          selama proses pendinginan setelah dipanaskan
-          apabila terkena cahaya matahari di jendela-jendela toko
-          apabila saus/kaldu yang panas dituangkan pada makanan yang dingin
Suhu zona bahaya adalah pertumbuhan yang cepat biasanya terjadi ketika makanan yang diletakkan pada suhu antara 41 ° F dan 135 ° F (5 ° C dan 63 ° C). Banyak bakteri bermultiplikasi hingga lebih dari satu juta sel dalam waku beberapa jam saja. Hal ini disebabkan karena bakteri memiliki kemampuan untuk membelah diri dengan cepat. Bakteri memerlukan waktu skitar 4 jam untuk menjadi jumlah yang cukup untuk menyebabkan penyakit.
5.      What is meant by poor personal hygiene, and how can it lead to foodborne illness?
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak berbau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, gosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
Ketika orang tidak belajar kebiasaan-kebiasaan, atau mengabaikan kebersihan konsekuensi tertentu dapat berkembang mulai dari masalah sosial terhadap penyakit yang berpotensi serius. Mencuci tangan dengan benar dan teratur dapat menghindarkan kita dari terinfeksi kuman-kuman penyakit. Tangan kita merupakan inang bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit menular. Setiap manusia kontak dengan kuman dan bakteri setiap harinya, mikroorganisme yang hadir di sekitar kita seperti pada uang, pegangan pintu, dan kran. Banyak orang di sekitar kita yang menyepelekan cuci tangan dan langsung saja menikmati makanan tanpa cuci tangan, sehingga kuman ataupun bakteri akan masuk ke dalam tubuh melalui kuman-kuman yang menempel pada tangan berpindah ke makanan dan secara otomatis kuman akan menyerang tubuh kita , misalnya terjadi diare. Mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan teknik yang benar akan menghindarkan kita dari penyakit.
6.      What is cross - contamination, and what are some ways to prevent it?
Cross contamination ( kontaminasi silang ) adalah perpindahan bakteri dari satu makanan ke makanan lainya atau dari permukaan suatu benda (peralatan makanan atau tangan manusia) ke makanan (McSwne et. al., 2004, p.83).
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah kontaminasi silang yaitu (McSwane et. al., 2004, pp.83-84) :
Ø  Makanan yang telah dimasak dan makanan siap saji harus disimpan di tempat penyimpanan pada bagianya yang lebih tinggi dari tempat penyimpanan bahan mentah
Ø  Memisahkan bahan makanan mentah dan makanan siap saji pada saat penyimpanan
Ø  Menjaga kebersihan diri dan mencuci tangan dengan cara yang tepat
Ø  Menjaga permukaan semua peralatan yang bersentuhan dengan makanan agar tetap bersih
Ø  Menggunakan sarung tangan atau alat penjepit makanan untuk menghindari penggunaan tangan secara langsung pada makanan siap saji
Ø  Memisahkan peralatan seperti cutting-board, untuk bahan makanan mentah dan bahan makanan siap saji, dengan menggunakan warna yang berbeda (colour coding) pada cutting-board untuk mempermudah
Ø  Menggunakan peralatan yang bersih dan telah disanitasi dalam mengolah bahan makanan
Ø  Menyiapkan makanan siap saji terlebih dahulu, kemudian bahan makanan mentah
Ø  Menyiapkan makanan siap saji dan bahan makanan mentah di tempat yang terpisah
Hal yang terpenting adalah memisahka makanan siap saji dari bahan makanan mentah, baik pada saat penyimpanan maupun pada saat persiapan agar tidak terjadi kontaminasi silang (McSwane et. al., 2004, p.84).
7.      Please discuss this statement: Access to healthy food is an environmental justice issue
Menurut saya akses makanan sehat merupakan hak setiap manusia dan merupakakn salah satu keadilan lingkungan. Karena makanan yang dikonsumsi manusia berasal dari lingkungan, baik yang di tanam ataupun yang telah tersedia oleh alam di lingkungan. Jika makanan yang di tanam sehat dan tidak mengandug pestisida dan bahan kimia lainya. Maka pemenuhan akses makanan sehat bagi manusia terpenuhi dan lingkungan menjadi sehat dan tidak tercemar. Inilah yang dimaksud keadilan lingkungan. Akan tetapi jika penanaman pada lingkungan menggunakan pestisida maka konsumsi makanan ke manusia tidak aman dan lingkungan menjadi tercemar. Jika kita ingin mewujudkan keadilan lingkungan yang di sertai konsumsi yang aman buat manusia , maka perlu menyiapkan segala macamnya sendiri seperti menananm padi dan sayuran sendiri. Tetapi itu sangat sulit di lakukan.
8.      Describe about food safety problem in Indonesia. Please mention the references
80 Jenis Makanan di Pasar Tradisional Mengandung Boraks
SOLO- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Tengah menemukan 17 persen dari 800 sampel makanan di sejumlah pasar di Semarang dan Solo, mengandung zat pewarna sintetis rhodamin B, formalin, serta boraks. Nahasnya makanan tersebut dijual bebas.
“Kita tidak bisa melarang penjualan rhodamin, formalin, serta boraks.Yang bisa kita lakukan, mencegah agar bahan-bahan tersebut tidak dicampur di produk makanan,” jelas Kepala BPOM Jawa Tengah, Supriyanto Utomo, di sela-sela sidak makanan di Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, Senin (13/8/2012).
Di Malang Banyak Ditemukan Makanan Kadaluarsa
TEMPO.CO, Malang--Tim gabungan Dinas Perindustrian Perdagangan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesehatan dan Bagian Perekonomian Kota Malang menggelar inspeksi mendadak peredaran barang selama menjelang lebaran. Inspeksi dilakukan di sejumlah pasar tradisional, pasar modern dan pusat perbelanjaan. Hasilnya, ditemukan berbagai jenis makanan dan minuman kadaluarsa dan kemasan rusak.
"Banyak ditemukan kaleng susu kemasan rusak. Berbahaya karena terkontaminasi bakteri," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Siti Mahmudah, Kamis 2 Agustus 2012. Tak sedikit pula makanan ringan tak dilengkapi tanggal kadaluwarsa, terutama aneka jenis kudapan dan kue yang biasa disajikan saat lebaran.
Mengunyah 7.000 Pentol Bakso Olahan Daging Tiren
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dua rumah tempat produksi rumahan bakso (pentol bakso) yang dibuat dari daging ayam tiren (daging mulai membusuk) di dusun Pungkuran Wetan, Pleret, Bantul tampak sepi, Kamis (30/8/2012). Garis polisi masih tampak melintang di sisi belakang rumah yang relatif cukup luas.
Informasi yang dihimpun Tribun Jogja di sekitar lokasi produsen bakso daging tiren itu, usaha rumahan milik Mujiasih itu setidaknya sudah berjalan sekitar 10 Tahun. Tiap harinya lebih kurang 500 Kilogram daging diolah kemudian dijadikan bakso, sedikitnya 7000 pentol bakso diedarkan kemudian dikunyah para penikmat bakso. 
Bakso Oplos Daging Babi di Jakbar Dijual Rp 300-1.500/ butir
Jakarta - Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat menemukan daging bakso yang mengandung daging babi dari beberapa pasar di Jakarta Barat. Menurut Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Eviati, kedua bakso itu nyaris tidak ada perbedaan.
“Warnanya hampir sama, jadi kalau secara fisik memang sulit sekali membedakannya. Kalau murni daging babi biasanya warnanya keputih-putihan,” kata Eviati saat dihubungi wartawan, Kamis (13/12/2012)
Ups.. Makanan Berpestisida Bisa Bikin Pria Berubah Kelamin
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Berganti kelamin gara-gara makan makanan berpestisida? Itu sangat mungkin terjadi, lho.
Sumber-sumber makanan terpapar pestisida itu sangat berbahaya. Menurut Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, Ph.D, makanan berpestisida memang bisa membuat orang yang mengkonsumsinya itu menjadi transeksual.
Lalu, bagaimana ceritanya? Ketika mengkonsumsi makan berpestisida, alat kelamin pria akan menjadi kecil. Selain itu, pestisida juga mengubah kelenjar dan hormon tubuh lelaki tersebut. “Zat yang ada di pestisida itu akan mengubah endokrin dan hormon dalam tubuh yang mengkonsumsinya,” ujarnya.
Hal ini terjadi, menurutnya, karena beberapa pestisida berfungsi untuk memandulkan serangga. Pestisida golongan androgenik itu menimbulkan efek mandul.





DAFTAR PUSTAKA

di akses tanggal 29 maret 2012